Kalau Apple punya tokoh bernama Steve Jobs maka Tesla Motor juga punya tokoh bernama Elon Musk. Kerennya, kedua orang ini bak sedang mengibarkan Panji perubahan yang akan memaksa orang untuk mengikuti mereka.
Dulu pada
tahun 2007 iPhone memaksa para pesaingnya untuk merubah total tampilan mereka,
mulai dari ponsel yang penuh dengan tombol menjadi ponsel full-screen dengan
minim tombol. Maklum saja pada saat itu ponsel keyboard lagi marak-maraknya padahal
ponsel keyboard memaksa penggunanya yang punya jari segede gaban harus rela
menekan tombol yang sangat kecil ukurannya. Tapi ulah Apple ternyata tidak
hanya sampai situ, Apple juga memperkenalkan banyak hal dibidang teknologi
seperti iPad, PC All-in-one, smartTV, sampai dengan yang berbau wireless alias
nirkabel baik itu printing, earphone, dan lain sebagainya. Rupanya hal ini
menggebrak dunia untuk ikut dalam permainannya dan alhasil banyak perusahaan yang
mengikuti jejak Apple untuk menduplikasi produk-produknya atau bahkan
berkompetisi untuk melakukan inovasi lainnya.
Kemudian
ada juga Tesla Motor, perusahaan otomotif yang concern membuat kendaraan listrik
(Electric Vehicle) dengan menanamkan baterai sebagai sumber daya kendaraan
tersebut. Dimana saat ini harga minyak makin tinggi dan emisi pada kendaraan
pun menjadi persoalan maka kehadiran kendaraan listrik adalah solusi untuk masa
depan. Tesla Motor mengambil peranan ini dan pada 2006 munculah produk Tesla
Roadster yang menjadi awal perkenalan kepada masyarakat dengan mobil listrik. Kemudian
berangsur-angsur pada tahun-tahun berikutnya keluar pula Tesla model S, X, 3,
Y, Cybertruck, Semi, Pick Up. Kehadiran mobil listrik ini memaksa para
pesaingnya untuk mengikuti gaya Tesla. Bagaimana tidak? Kelebihan mobil listrik
adalah mobil yang tidak menghasilkan polusi udara karena tidak memerlukan BBM,
tidak berisik, dan cepat maka sudah sewajarnya akan memikat banyak pihak. Jika
para pesaing Tesla Motor tidak ingin merugi, maka mau tidak mau merekapun harus
membuat hal yang serupa, bahkan kalau bisa harus lebih daripada itu. Sony saja yang
merupakan brand untuk teknologi komunikasi, peralatan rumah tangga, sampai
ikut-ikutan untuk membuat mobil listrik juga.
Dari sini
kita bisa melihat jelas bahwa perubahan itu memang akan memaksa orang lain
untuk ikut serta, karena jika tidak berubah maka kitalah yang akan binasa
sebagaimana teori Dinosaurus, mereka punah karena tidak bisa adaptasi dengan
perubahan.
Oleh karena itu jika kita tidak bisa menjadi pelopor perubahan, setidaknya kita bisa adaptasi dengan perubahan yang ada. [taufik]
#Day1ChallengeReliKabTang
Enak bacanya 👍👍👍
BalasHapusmakasih kang sudah berkunjung
HapusKeren... Berubah atau punah..
BalasHapusmakasih akh, sepertinya harus banyak belajar lagu
Hapus