Jadilah orang-orang hebat dengan berdoa. Hal ini bukanlah isapan jempol belaka, karena banyak para orang hebat dahulu seperti para Nabi atau para Sahabat Nabi dan orang-orang beriman sesudahnya yang senantiasa berdoa kepada Tuhannya karena memahami betul konteks keterbatasan pada dirinya. Islam mengajarkan bahwa untuk memaksimalkan ikhtiar kita harus mendampinginya dengan doa dan tawakkal. Sedangkan doa merupakan ibadah.
Seorang Tabi’in bernama Asy-Sya’bi rahimahullah, adalah orang yang kokoh dalam keilmuan. Dia memiliki majelis ilmu padahal para Sahabat (Rasulullah) masih ada diantara mereka. Ini adalah sebuah kelebihan yang Allah berikan baginya. Karenanya membuat kagum masyarakat hingga orang pun bertanya bagaimana dia bisa mencapai derajat ilmu yang seperti itu? Maka Asy-Sya’bi memberikan resep, dan satu diantara resepnya adalah binnafil i’timaad yakni meniadakan hanya bersandar kepada kemampuan diri sendiri. Sebab bagi orang yang berilmu, hafalan kuat dan kecerdasan saja tidaklah cukup. Ada pertolongan dan izin Allah yang melandasi kemampuan manusia. Maka minta tolonglah kepada Allah subhanahu wata’ala.
Begitu pula dengan Sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang terkenal sebagai orang yang meriwayatkan hadits paling banyak yaitu Abu Hurairah radhiallahu‘anhu. Sebanyak 5374 hadits (Musnad Baqi bin Mukhallad wa Muqaddimah Musnadihi, hal.19.oleh DR. Akram Umari) diriwayatkan melalui dirinya. Tapi tahukah bahwa Abu Hurairah itu sebenarnya bukan orang yang memiliki hafalan yang kuat. Karena itu dia datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Abu Hurairah berkata, “Ya Rasulullah aku belajar ilmu kepadamu, hari ini aku hafal besok aku lupa” cepat sekali lupanya, lalu Rasulullah mengatakan “buka sorbanmu, hamparkan disini” kemudian sorbannya di doakan Rasulullah. Setelah selesai didoakan, Rasulullah menyuruh untuk memakainya kembali, lalu Abu Hurairah memberikan kesaksian “Demi Allah! setelah itu, apapun yang aku dengar dari Rasul tidak pernah aku lupakan”.
Itulah beberapa kisah tentang orang-orang hebat yang tidak menyandarkan diri hanya kepada kemampuan pribadinya saja tetapi dengan menyertakan Allah dalam kehidupannya melalui berdoa. Oleh karena itu janganlah merasa kerdil karena memiliki keterbatasan dan janganlah menjadi jumawa karena memiliki beberapa keahlian. Segala hal yang kita rasa tidak mungkin dapat diubah menjadi mungkin dengan berdoa. Sesungguhnya doa bermanfaat bagi sesuatu yang sedang terjadi dan yang belum terjadi. Dan tidak ada yang bisa menolak takdir kecuali doa.
Berdoalah hanya kepada Allah saja bukan ke yang lain. Dan jangan dibarengi dengan berbuat maksiat atau dosa sebab itu akan membuat hati kita jadi lalai mengingatNya sehingga doa kita pun tertolak. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Tirmidzi).
Dan jangan pernah berhenti berdoa karena dengan begitu kita akan melibatkan Allah dalam setiap kehidupan kita. Kalaupun apa yang sudah kita usahakan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, maka boleh jadi Allah akan memberikan jalan lain sebagai solusi terbaik untuk kita.
Sebagaimana ‘Umar ibn al-Khattab radhiallahu‘anhu mengatakan, “Aku tidak pernah mengkhawatirkan apakah doaku akan dikabulkan atau tidak, tapi yang lebih aku khawatirkan adalah aku tidak diberi hidayah untuk terus berdoa”.
Maka berdoalah kawan, berdoalah walau yang kita minta hanyalah hal kecil dan sepele.